LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN BIOPLUS DAN STARTER DARI LIMBAH ISI RUMEN UNTUK PAKAN TERNAK
LAPORAN
PRAKTIKUM
PEMBUATAN BIOPLUS DAN STARTER DARI LIMBAH ISI
RUMEN UNTUK PAKAN TERNAK
Dosen Pengampu : Ir. Andang Andiani S. M.Si
Disusun Oleh:
Chalida
Wahyu Lestari
NIRM :
062417811
Semester
II A
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP)
MAGELANG
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Isi rumen merupakan limbah rumah potong hewan
ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) yang masih belum optimal
dimanfaatkan. Isi rumen sangat potensial sebagai pakan ternak karena mengandung
bahan pakan yang belum tercerna, dan juga mengandung banyak mikroorganisme yang
sangat berperan penting dalam proses fermentasi bahan organik.
Di dalam rumen ternak ruminansia terdapat populasi
mikroba yang cukup banyak jumlahnya. Cairan rumen mengandung bakteri dan
protozoa. Konsentrasi bakteri sekitar 10 pangkat 9 setiap cc isi rumen,
sedangkan protozoa bervariasi sekitar 10 pangkat 5-10 pangkat 6 setiap cc isi
rumen (Tillman, 1991). Komposisi kimia isi rumen (% BK) adalah sebagai berikut
: Abu 11 %, Protein kasar 17,6 %, Lemak kasar 2,1%, Serat kasar 28 %, Beta-N
41,40 %, Ca 0,79%, P 0,67 % (Darsono,
2012).
Mengingat kandungan isi rumen tersebut yang kaya
akan nutrisi maka, isi rumen sangat baik digunakan sebagai bahan utama dalam
pembuatan feed suplemen ternak berupa bioplus. Bioplus adalah suplemen ternak
terbuat dari limbah ternak, yaitu isi rumen dengan penambahan bahan pakan lain,
seperti bekatul/dedak, molasses dan EM-4. Pemberian bioplus pada ternak dapat
meningkatkan berat harian ternak sampai 0,68 kg perhari
(http://epetani.deptan.go.id, 2011). Karakteristik Bioplus adalah : zat ini
berupa serbuk, mengandung bakteri menguntungkan, lactobacillus, streptomyces sp
dan cendawan fermentor lain.
B. TUJUAN
1. Mengetahui
cara pembuatan Bioplus dari isi rumen
2. Mengetahui
cara pembuatan starter
C. MANFAAT
1. Pemanfaatan
limbah isi rumen menjadi pakan tambahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
BIOPLUS
Bioplus
adalah bahan pakan yang terbuat dari limbah ternak, yaitu isi rumen dengan
penambahan bahan pakan lain, seperti bekatul, molasses dan EM-4.
Probiotik
bioplus adalah campuran mikroba rumen non-pathogen yaitu bakteri pencerna serat
(populasi 109/gr) dan fungi pencerna serat (populasi 105/gr). Probiotik bioplus
diperoleh dari berbagai ternak ruminansia dan monogastrik, yang kemudian
ditransfer ke ternak lain. Pemberian bioplus bertujuan memperbaiki
produktivitas khususnya dalam efisiensi pemanfaatan pakan kualitas rendah.
Bioplus memiliki keunggulan dapat berfungsi meningkatkan efisiensi
penggunaan dan daya cerna pakan kualitas rendah, kesehatan ternak, memacu
pertumbuhan ternak, mencegah penurunan bobot badan saat kemarau dimana kualitas
pakan menjadi sangat jelek tidak segar, menambah skor kondisi tubuh induk,
meningkatkan nisbah konsumsi pakan, dengan teknologi ini tidak diperlukan lagi
bahan-bahan sintetis seperti antibiotik atau hormon pertumbuhan, serta tidak
menimbulkan residu dalam jaringan ternak. Potensial dikembangkan untuk
agroindustri pakan pada sentra-sentra peternakan yang mempunyai bahan baku
pakan kualitas rendah dan atau pada saat kemarau sebagai cadangan pakan.
B.
STARTER
Starter
merupakan media berisi mikroba tertentu dan digunakan untuk memacu tumbuhnya
mikroba yang diharapkan. Starter komersil banyak dijual, misalnya ragi peuyeum,
ragi kue, 9M, Starbia dan lain-lain. Wujud starter beragam, tergantung dari
mikroba yang dikandungnya. Starter yang mengandung jamur atau ragi berbentuk
kering, sedangkan starter bakteri berbentuk cair. Starter merupakan media berisi
mikroba yang sudah diinaktifkan 7
Immobile. Dalam keadaan inaktif,
kebutuhan mikroba terhadap energi demikian rendah. Dengan demikian, pemanfaatan
energi yang terkandung dalam media starter menjadi lambat sehingga kehidupan
mikroba didalam starter dapat bertahan lama. Starter dapat dibuat dengan
mengendalikan lingkungan hidup mikroba sehingga mikroba yang diharapkan tetap
hidup dan mikroba lain tidak dapat tumbuh dan berkembang.
Starter isi
rumen adalah starter yang terbuat dari isi rumen ternak ruminansia. Rumen sapi
merupakan bahan yang potensial mengandung beragam mikroorganisme positif tetapi
seringkali dibuang percuma. Limbah ini
dapat dimanfaatkan untuk biakkan bakteri/mikroba di dalamnya sebagai
starter pembuatan kompos/pupuk organik bahkan juga meningkatkan kandungan
mikroorganisme pengurai di dalam tanah.
Cara kerja mikroba rumen sapi
adalah menekan pertumbuhan patogen tanah, mempercepat fermentasi pupuk, sampah
organik dan urine, meningkatkan senyawa organik dalam tanah, meningkatkan
nitrogen, meningkatkan aktifitas mikroorganisme di dalam tanah dan menekan
kebutuhan pupuk dan pestisida kimia (Aliefardi, 2011).
BAB III
MATERI DAN
METODE
A.
WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum
ini berlangsung pada,
Hari/Tanggal : Kamis, 5 April 2018
Pukul : 11.00 WIB - sampai selesai
Tempat : Kandang Ternak Besar STPP Magelang
B.
ALAT DAN BAHAN
Ø Pembuatan
Bioplus
·
Alat
a. Kantong
plastik
b. Tali
raffia
c. Ember
d. Sarung
tangan plastic
·
Bahan
a. 6
kg isi rumen
b. 300
ml molasses jika tidak ada diganti dengan gula merah (5% dari 6 kg isi rumen).
Jika memakai gula merah, karena
bentuknya padat maka untuk melarutkan gula merah tambahkan air 200 ml.
c. 18
ml EM-4 (3% dari 6 kg isi rumen)
d. 3
kg bekatul/dedak (50% dari 6 kg isi
rumen)
Ø Pembuatan
Starter
·
Alat
a. Tong
b. Sarung
tangan plastic
c. Saringan
·
Bahan
a. Isi
rumen sapi segar : 100 gr
b. Tetes/
gula merah : 200 gr
c. Air
5 liter
C. METODE
Ø Cara
pembuatan Bioplus
a. Menimbang
semua bahan sesuai dengan ukuran yang
ditentukan
b. Mencampur
isi rumen dengan bekatul sampai homogenn
c. Menambahkan
molasses/ gula merah dan EM-4, kemudian dicampur lagi sampai homogen.
d. Ukur
pH sebelum dimasukan ke dalam plastic
e. Masukkan
hasil campuran bahan ke dalam kantong plastik, kemudian di padatkan
f. Mengikat
kantong plastik secara erat, sampai udara tidak
dapat masuk
g. Mendiamkan
selama 21 hari di tempat yang aman dan
teduh
h. Melakukan
pengamatan setelah 21 hari, yaitu secara organoleptik (warna, bau dan tekstur) dan mengukur pH
i.
Bioplus yang sudah jadi siap diberikan
kepada ternak dengan cara dianginanginkan terlebih dahulu atau di jemur di bawah sinar matahari.
Ø
Cara pembuatan starter isi rumen
a. Siapkan
air sumur (air yang tidak mengandung bahan kimia seperti kaporit) sebanyak 5
liter 2.
b. Siapkan
perasan air rumen pada tong.
c. Masukkan
tetes kalau tidak ada dapat diganti dengan gula merah yang sudah dihancurkan
kedalam air.
d. Aduk
air yang sudah dicampur dengan tetes atau gula merah hingga bercampur rata
e. Tutup
tutup tong dan diamkan selama 12 jam atau satu malam
f. Amati
starter sudah siap digunakan apabila ada warnaa putih yang mengambang
dipermukaan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
a. Bioplus
Indikator
|
Minggu 1
|
Minggu 2
|
Minggu 3
|
Tekstur
|
Basah
|
Basah
|
Basah
|
Warna
|
Kuning kecoklatan
|
Kuning kecoklatan
|
Coklat
|
Bau
|
Asam Butirat
|
Karamel
|
Karamel
|
Jamur
|
Tidak ada
|
Ada
|
Ada
|
pH
|
6
|
6
|
4
|
b. Starter
Indikator
|
Awal
|
Hasil
|
Tekstur
|
Cair
|
Cair
|
Warna
|
Hijau
|
Coklat
|
Bau
|
Asam Butirat
|
Karamel
|
Jamur
|
Tidak ada
|
Ada
|
Penggumpalan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
B. PEMBAHASAN
a. Bioplus
·
Tekstur
Berdasarkan hasil praktikum yang
telah dilakukan dalam pembuatan Bioplus dari limbah isi rumen diketahui
perubahan tekstur dari minggu ke 0, sampai dengan minggu ke III mengalami
perubahan dari agak agak lunak menjadi lunak. Hal ini menunjukkan bahwa proses
anaerob yang baik. Perubahan tekstur menjadi remah dikarenakan didalam pakan
terjadi proses pengomposan yang merombak isi rumen yang bertekstur agak lunak
secara fisik menjadi lebih lunak sehingga mempermudah daya cerna ternak. Tetes
tebu merupakan sumber energi yang bagus di dalamnya terdapat kandungan nutrisi
dan zat-zat gizi yang cukup baik bagi hewan ternak ,tetes tebu sendiri memiliki
kandungan protein kasar 3,1% serat kasar 0,6% lemak kasar 0,9% dan abu 11,9.
Dengan demikian molasses akan mempercepat pengomposan pada bioplus.
·
Warna
Berdasarkan
hasil praktikum yang telah dilakukan dalam pembuatan fermentasi sekam diketahui
perubahan warna dari minggu ke 0 sampai dengan minggu ke III sampel tidak
mengalami perubahan warna yaitu hijau kecoklatan menjadi coklat. Hal ini
menunjukkan bahwa pengomposan yang baik. Perubahan warna pada pakan dikarenakan
lama penyimpanannya, semakin lama penyimpanan warna akan berubah. Perubahan
warna tersebut karena pembuatan amoniasi dalam keadaan anaerob menghasilkan CO2
dan panas. Panas tersebut menyebabkan perubahan warna pada isi rumen.
·
Bau
Berdasarkan
hasil praktikum yang telah dilakukan dalam pembuatan amofer sekam diketahui
pada minggu ke 0 berbau asam, minggu ke I berbau asam butirat, minggu ke II
berbau karamel dan minggu ke III berbau karamel. Hal ini disebabkan adanya
penambahan molasses pada bioplus.
·
Jamur
Berdasarkan
hasil praktikum dapat diketahui bahwa tidak terdapat pertumbuhan jamur dari
pengamatan minggu ke 0 sampai dengan minggu ke III. Hasil ini termasuk
pengomposan yang baik karena tidak terdapat jamur. Hal inidipengaruhi karena
penyimpanan bahan pakan dalam keadaan anaerob, sehingga jamur tidak bisa tumbuh
karena oksigen.
·
pH
Berdasarkan
hasil praktikum diperoleh data pengamatan bahwa hasil fermentasi pH pada awal
pembuatan bioplus adalah 6 dan pada saat minggu ke III menjadi 4. Hal ini dikarenakan
proses pengomposan yang baik karena pemberian molasses yang sesuai dan proses
pengomposan yang dilakukan oleh probiotik pada isi rumen.
a. Starter
·
Tekstur
Starter
dari isi rumen yang sudah jadi diamati secara orgaoleptik, yaitu tekstur, warna
dan bau. Tekstur starter dari isi rumen
masih sama dengan aslinya, yaitu cairan berwarna hijau kecoklatan. Hal ini menandakan bahwa pada saat pembuatan
starter dari isi rumen berhasil.
·
Warna
Warna
starter dari isi rumen juga masih sama dengan sebelumnya yaitu berwarna hijau
kecoklatan tapi hijaunya lebih gelap dari aslinya. Hal ini menandakan starter isi rumen sudah
berhasil.
·
Bau
Adapun
bau starter dari isi rumen adalah aroma asam segar seperti karamel. Hal ini menandakan terjadi proses fermentasi yang
menghasilkan asam laktat.
·
Jamur
Pada
cairan starter terdapat jamur berwarna putih pada permukaan starter, hal ini
dikarenakan proses fermentasi aerob yang berjalan dengan baik.
·
Penggumpalan
Tidak terdapat
penggumpalan pada starter karena starter yang baik berwujud cair dan tidak
tedapat penggumpalan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Isi
rumen sangat potensial sebagai pakan ternak karena mengandung bahan pakan yang
belum tercerna, dan juga mengandung banyak mikroorganisme yang sangat berperan
penting dalam proses fermentasi bahan organik.
Mengingat
kandungan isi rumen tersebut yang kaya akan nutrisi maka, isi rumen sangat baik
digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan feed suplemen ternak berupa
bioplus. Bioplus adalah suplemen ternak terbuat dari limbah ternak, yaitu isi
rumen dengan penambahan bahan pakan lain, seperti bekatul/dedak, molasses dan
EM-4. Pemberian bioplus pada ternak dapat
Karakteristik
Bioplus adalah zat ini berupa serbuk, mengandung bakteri menguntungkan,
lactobacillus, streptomyces sp dan cendawan fermentor lain.
Isi
rumen dapat dimanfaatkan sebagai starter apabila diproses terlebih dahulu
karena kandungannya yang kaya akan
nutrisi dan mikroorganisme. Starter isi rumen adalah starter yang terbuat dari
isi rumen ternak ruminansia. Starter isi rumen dapat dimanfaatkan untuk biakkan
bakteri/mikroba di dalamnya sebagai starter pembuatan kompos/pupuk organik dan
fermentasi limbah hasil pertanian seperti jerami.
B.
SARAN
Dalam pembuatan
bioplus dan starter harus dilakukan sesuai takaran, hal ini agar nantinya hasil
dari bioplus dan starter menghasilkan hasil yang baik dan dapat diberikan
kepada ternak maupun menjadi bahan untuk bahan campuran pakan ternak.
DAFTAR PUSTAKA
Husna, Nadhifa. 2013.
Cara Membuat Bioplus. http://jejakpenyuluh.blogspot.com/2013/08/cara-membuat-bioplus.html.
Diakses pada 23 Mei 2018
Winugroho, M. 2013. Probiotik Bioplus. http://bpatp.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=189:probiotik-bioplus&catid=55:teknologi-inovatif-badan-litbang-pertanian&Itemid=613.
Diakses pada 23 Mei 2018
LAMPIRAN
A. BIOPLUS
Gambar 1. Pemerasan
sari rumen Gambar
2. Hasil campuran rumen
Gambar 3. Bioplus
dimasukan plastik kedap udara.
B. STARTER
Gambar 4. Hasil
saringan rumen Gambar
5. Hasil Starter
Komentar
Posting Komentar